Rabu, 10 Oktober 2012

flebotomi


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1.    Pengertian Darah
Darah berasal dari kata" haima ", yang berasal dari akar kata hemo atau hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh, ia berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel, dan menjadi benteng pertahanan terhadap virus dan infeksi. Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yangmengandung elektrolit. Darah berperan sebagai medium pertukaran antar sel yang terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan luar, serta memiliki sifat protektif terhadap organisme dan khususnya terhadap darah sendiri. Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah)dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitusekitar sepertiga belas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. (Anonim 2011)
2.    Pengertian Pembuluh Darah Vena
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang bersifat elastic. Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang masuk ke dalam jantung,. Pada umumnya darah vena banyak mengandung gas CO2. Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Darah vena berwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikan kepada jaringan. Lokasi pengambilan darah vena umumnya didaerah fossa cubiti yaitu vena cubiti atau daerah dekat pergelangan tangan (Anonim 2011).
Sekarang ini,banyak penyakit yang timbul dan merajalela dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi penyakit infeksi tetap menjadi primadona penyakit yang paling sering menyerang manusia. Penyakit infeksi yang timbul sering diakibatkan mikroorganisme yang bersifat patogen. Dalam pemeriksaan penyakit infeksi, dan anamnesa guna menemukan etiologi penyakit. Cara lain dalam menegakkan diagnosa guna menemukan mikroorganisme apa yang menjadi penyebab suatu penyakit adalah dengan cara pemeriksaan specimen.
Yang harus diperhatikan dalam pengolahan spesimen adalah cara pengambilan/ penyimpanan/ pengiriman spesimen. Adapun tujuan dari pemahamancara pengelolaan spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat memberikan hasil yang akurat dalam pemeriksaan secara makroskopis/mikroskopis dan specimen tidak rusak dalam rentang waktu pengiriman ke laboratorium.( Anonim 1996)
3.    Spuit
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik (syring) merupakan cara yang masih lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan tempat-tempat pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder, pendorong, dan jarum. Berbagai ukuran jarum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran terbesar sampai dengan terkecil adalah : 21G, 22G, 23G, 24G dan 25G. (Anonim 2011)
4.    Vacutainer
Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD (Becton-Dickinson) di bawah nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.
Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh sambungan berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan jarum pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi oleh bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien mengalir keluar. Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah holder dan memudahkan pada saat mendorong tabung menancap pada jarum posterior.
Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu membagi-bagi sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan, dapat digunakan untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang diperlukan. Untuk keperluan tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam tabung yang berisi media biakan kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari. (Anonim 2011)
5.    Prosedur Plebotomi antara lain :
-     Persipan Flebotomy
-     Persiapan Pasien
-     Posisi Pasien
-     Pemilihan daerah Punksi Vena
-     Pemasangan Touniquet
-     Desinfeksi daerah Punksi
-     Pengambilan Darah Vena menggunakan Spuit/Syringe 3 ml
(Ratnaningsih 2009)
6.    Kompetensi minimal seorang Flebotomy antara lain :
-     Flebotomis mampu berkomunikasi dgn pasien untuk menjelaskan tujuan pengambilan darah, apa yang akan dilakukan dan bgm caranya,  menjelaskan tujuan dan cara persiapan pasien .
-     Mampu mengerjakan tugas2 administrasi.
-     Harus mengerti dan mematuhi prosedur keselamatan pasien dan dirinya.
-     Harus dapat menyiapkan bahan dan alat 2 yg akan digunakan serta memilih antikoagulansia.
-     Harus memahami prosedur dan tehnik flebotomi venipuncture dan skinpuncture yang benar.
-     Melakukan labelisasi pada tabung / wadah sampel secara benar.
-     Mampu melakukan tranportasi sampel secara benar serta tepat waktu  ke laboratorium.
-     Harus mampu menangani komplikasi akibat pelaksaan flebotomi secara benar dan cepat.
(Rikawati 2010)
7.    Perilaku profesional flebotomi
       adalah seseorang dlm melaksanakan tugas dan pekerjaannya mempunyai kompetensi dan keahlian yang tinggi dalam pengambilan darah berpedoman pada perilaku profesional dan bertindak berdasarkan aspek etika moral, etika hukum dan etika profesi.
Ada 3 macam aspek etika yang harus dipatuhi yaitu : etika moral, etika hukum dan etika profesi.
-       Etika moral :
               Merupakan norma2 yang memberikan pedoman dalam berperilaku yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan berdasarkan moral dan hati nurani.
-       Etika hukum :
               Merupakan aturan yang dibuat oleh negara berlaku umum dalam masyarakat dan bersifat mengikat, mempunyai kekuatan hukum berdasarkan suatu Peraturan Perundangan (hukum) yang berlaku.
-       Etika profesi :
               Merupakan aturan yang dibuat organisasi profesi sbg pedooman moral utk mengatur anggotanya serta bertujuan menjaga mutu profesi, memelihara harkat dan martabat profesi. Sanksi dapat berupa teguran, skorsing atau pemecatat. Etika profesi yg sudah dalam bentuk tertulis secara sistematis sbg kode etik profesi (Rikawati 2010).




BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1  Prinsip
Prinsipnya adalah pengambilan spesimen dengan metode tusukan vena, dimana jarum diarahkan 30° dan disesuaikan arah pada pembuluh vena mediana cubiti (bagian pangkal siku) serta posisi jarum menghadap keatas, dengan menggunakan jarum spuit 3 cc/ml dan Vacumtainer 3 ml. Pembendungan pembuluh darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sempel darah.

3.2  Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah :
-     Touniquet
-     Jarum 23 G
-     Spuit/Syringe 3 cc/ml
-     Needle 23 G
-     Sarung Tangan
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah :
-     Alkohol 70%
-     Kapas Steril dengan alkohol 70%
-     Kapas Kering Bulat
-     Plester

3.3  Cara Kerja
Dalam praktikum ini cara kerja harus harus sesuai dengan prosedur kerja seorang flebotomy antara lain :
1.      Persiapan
Isi Formulir permintaan
-         Nama pasien lengkap
-         Jenis kelamin, Usia
-         Alamat, No telp, No Hp                   
-         Dokter yang meminta
-         Tanggal / Jam pengambilan   
-         Jenis tes
-         Nama pengambil bahan
-         No MR
-        Ruang         
Persiapan Punksi
-        Pilih Tabung vacum yang sesuai
-        Beri label pada tabung
-        Persiapkan alat dan bahan sebelum punksi
Prosedur Higiene
-        Cuci Tangan
-        Gunakan sarung Tangan
Strategi Komunikasi
-        Mengucapkan salam
-        Melakukan pendekatan secara profesional
-        Melakukan wawancara utk konfirmasi data pasien secara singkat dan lengkap
-        Memberi penjelasan tentang tujuan dan proses pengambilan bahan pemeriksaan
-        Memberi penyuluhan kesehatan
-        Mengucapkan terimakasih.
2.      Persiapan Pasien
-        Dalam keadaan tenang, rilek dan kooperatif
-        Diberi motivasi : sakit sedikit, proses cepat
-        Apakah perlu puasa
3.      Posisi Pasien
Duduk atau berbaring dengan nyaman
-        Pada posisi duduk lengan diletakkan di atas meja atau tempat tidur, dapat menggunakan bantal untuk memberikan posisi nyaman
-        Pada posisi berbaring lengan diulurkan lurus dari bahu sampai pergelangan tangan
-        Idealnya posisi pasien saat pengambilan sampel darah harus dicatat
-        Perbedaan posisi dapat mempengaruhi hasil
4.      Pemilihan daerah Punksi Vena
-        Vena yang tepat umtuk pengambilan darah :
·        vena mediana cubiti (terbaik)
·        vena cephalica
·        vena basilica
(besar, elastis, bentuk lurus dan rangsang sakit kurang)
-        Vena pada ekstremitas bawah tidak dianjurkan karena sering menimbulkan komplikasi
5.      Pemasangan Touniquet
-        2-3 inchi di atas vena yang akan dipungsi (5-10 cm/ 4–5 jari di atas vena yang akan dipungsi)
-        Pemasangan jangan terlalu kencang
-        Pemasangan tidak lebih dari 1 menit
-        Bila pungsi vena tertunda, sebaiknya dilepas terlebih dulu dan dipasang kembali sebelum dilakukan pungsi
6.      Desinfeksi daerah Punksi
-        Menggunakan kapas atau kasa yang mengandung alkohol 70 %
-        Cara pembersihan harus diperhatikan
-        Ditunggu sampai alkohol kering  sebelum dilakukan pungsi
7.      Pengambilan Darah Vena menggunakan Spuit/Syringe 3 ml
-        Pegang spuit menggunakan tangan kanan
-        Periksa jarum, pegang spuit dengan tangan kanan dan ujung telunjuk pada pangkal jarum
-        Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri di atas pembuluh darah supaya pembuluh darah tidak bergerak
-        Kedalaman jarum masuk pembuluh darah sekitar 1 – 1,5 cm
-        Tusukkan ujung jarum pada vena yang dikehendaki dengan sudut 15-30 derajat dan posisi jarum menghadap keatas.
-        Bila darah sudah tampak mengalir kedalam spuit, fiksasilah
-        Lepas torniquet segera setelah darah mengalir, lalu isi spuit sejumlah yang dikehendaki.
-        Letakkan kapas kering pada tempat pungsi, jarum ditarik pelan-pelan, pasien disuruh menekan kapas dalam beberapa menit
-        Lepaskan jarum dari sempritnya dan alirkan kedalam tabung yang tersedia melalui dindingnya
8.      Pengambilan Darah Vena menggunakan Vacutainer
-        Pegang jarum pada bagian tutup yang berwarna dengan satu tangan, kemudian putar dan lepaskan bagian berwarna putih dengan tangan lainnya
-        Pasangkan jarum pada holder, biarkan tutup yang berwarna tetap pada jarum
-        Bila posisi pungsi telah siap, lepaskan tutup jarum yang berwarna. Lakukanlah pungsi vena seperti biasa
-        Masukkan tabung ke holder. Tempatkan jari telunjuk dan tengah pada pinggiran holder dan ibu jari pada dasar tabung mendorong tabung sampai ujung holder
-        Lepaskan tourniquet saat darah mulai mengalir ke tabung
-        Bila kevakuman habis maka pengaliran darah akan terhenti secara otomatis
(Ratnaningsih 2009)



DAFTAR PUSTAKA
Anomim 2010. Pengertian Darah Vena.http://www.wikipedia.com. Diakses
tanggal 26 Desember 2010.
Anomim 2010. Pengertian Darah Manusia.http://www.wikipedia.com. Diakses
tanggal 26  Desember 2010.
Anonim. 2009. Cara Pengambilan, Penyimpanan dan Pengiriman Specimen.
http://www.scribd.com. Diakses pada tanggal 26 Desember 2010.
Anonim 1996. Pemeriksaan laboratorium
Alimul Hidayat,A.Aziz,Uliyah,Musrifatul,2004,Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia,Jakarta:EGC
Rikawati,2010.Kompetensi Profesional Flebotomi.Samarinda:Analis Group
Ratnaningsih,2009.Bagian patologi Klinik Fak.Kedokteran UGM.Flebotomi. Jogjakarta
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar