BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pengertian Darah
Darah berasal dari kata" haima ", yang berasal dari akar kata hemo atau hemato.
Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh, ia berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh,
mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan
sel-sel, dan menjadi benteng pertahanan terhadap virus dan infeksi. Darah adalah suatu suspensi partikel dalam
suatu larutan koloid cair yangmengandung elektrolit. Darah berperan sebagai
medium pertukaran antar sel yang terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan luar,
serta memiliki sifat protektif terhadap organisme dan khususnya terhadap darah
sendiri. Darah
pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah)dan 45% sel-sel
darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitusekitar
sepertiga belas
berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Darah manusia bewarna merah, antara merah terang
apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah
pada darah disebabkan oleh hemoglobin,
protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. (Anonim 2011)
2.
Pengertian Pembuluh Darah Vena
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang
datang menuju serambi jantung yang bersifat elastic. Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh
yang masuk ke dalam jantung,. Pada umumnya darah vena banyak mengandung gas
CO2. Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa sehingga darah
dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Darah vena berwarna lebih
tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikan kepada
jaringan. Lokasi pengambilan darah vena umumnya didaerah fossa cubiti yaitu
vena cubiti atau daerah dekat pergelangan tangan (Anonim 2011).
Sekarang ini,banyak penyakit yang timbul dan
merajalela dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi penyakit infeksi tetap
menjadi primadona penyakit yang paling sering menyerang
manusia. Penyakit infeksi yang timbul sering diakibatkan mikroorganisme
yang bersifat patogen. Dalam pemeriksaan penyakit infeksi, dan anamnesa guna
menemukan etiologi penyakit. Cara lain dalam menegakkan diagnosa guna
menemukan mikroorganisme apa yang menjadi penyebab suatu penyakit
adalah dengan cara pemeriksaan specimen.
Yang harus diperhatikan dalam pengolahan spesimen adalah cara pengambilan/ penyimpanan/ pengiriman spesimen. Adapun tujuan dari
pemahamancara pengelolaan spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat
memberikan hasil yang
akurat dalam pemeriksaan secara makroskopis/mikroskopis dan specimen tidak rusak dalam rentang waktu pengiriman ke
laboratorium.( Anonim 1996)
3. Spuit
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik (syring)
merupakan cara yang masih lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan
tempat-tempat pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston
sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder, pendorong, dan
jarum. Berbagai ukuran jarum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran
terbesar sampai dengan terkecil adalah : 21G, 22G, 23G, 24G dan 25G. (Anonim 2011)
4. Vacutainer
Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD
(Becton-Dickinson) di bawah nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa
tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung
dilekatkan pada jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti
mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah tercapai.
Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan
oleh sambungan berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena
dan jarum pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. Jarum posterior
diselubungi oleh bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien
mengalir keluar. Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah
holder dan memudahkan pada saat mendorong tabung menancap pada jarum posterior.
Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu
membagi-bagi sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan,
dapat digunakan untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes
yang diperlukan. Untuk keperluan tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus
karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam tabung yang berisi
media biakan kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel pada
pengambilan dengan cara manual dapat dihindari. (Anonim 2011)
5. Prosedur Plebotomi antara lain :
-
Persipan Flebotomy
-
Persiapan Pasien
-
Posisi Pasien
-
Pemilihan daerah
Punksi Vena
-
Pemasangan
Touniquet
-
Desinfeksi daerah
Punksi
-
Pengambilan Darah
Vena menggunakan Spuit/Syringe 3 ml
(Ratnaningsih 2009)
6. Kompetensi minimal seorang Flebotomy antara lain :
-
Flebotomis mampu berkomunikasi dgn pasien untuk menjelaskan tujuan
pengambilan darah, apa yang akan dilakukan dan bgm caranya, menjelaskan tujuan dan cara persiapan pasien
.
-
Mampu mengerjakan tugas2 administrasi.
-
Harus mengerti dan mematuhi prosedur keselamatan pasien dan dirinya.
-
Harus dapat menyiapkan bahan dan alat 2 yg akan digunakan serta memilih
antikoagulansia.
-
Harus memahami prosedur dan tehnik flebotomi venipuncture dan
skinpuncture yang benar.
-
Melakukan labelisasi pada tabung / wadah sampel secara benar.
-
Mampu melakukan tranportasi sampel secara benar serta tepat waktu ke laboratorium.
-
Harus mampu menangani komplikasi akibat pelaksaan flebotomi secara
benar dan cepat.
(Rikawati
2010)
7.
Perilaku profesional flebotomi
adalah seseorang dlm melaksanakan
tugas dan pekerjaannya mempunyai kompetensi dan keahlian yang tinggi dalam
pengambilan darah berpedoman pada perilaku profesional dan bertindak
berdasarkan aspek etika moral, etika hukum dan etika profesi.
Ada
3 macam aspek etika yang harus dipatuhi yaitu : etika moral, etika hukum dan
etika profesi.
-
Etika moral :
Merupakan
norma2 yang memberikan pedoman dalam berperilaku yang boleh dilakukan atau yang
tidak boleh dilakukan berdasarkan moral dan hati nurani.
-
Etika hukum :
Merupakan
aturan yang dibuat oleh negara berlaku umum dalam masyarakat dan bersifat
mengikat, mempunyai kekuatan hukum berdasarkan suatu Peraturan Perundangan
(hukum) yang berlaku.
-
Etika profesi :
Merupakan
aturan yang dibuat organisasi profesi sbg pedooman moral utk mengatur
anggotanya serta bertujuan menjaga mutu profesi, memelihara harkat dan martabat
profesi. Sanksi dapat berupa teguran, skorsing atau pemecatat. Etika profesi yg
sudah dalam bentuk tertulis secara sistematis sbg kode etik profesi
(Rikawati 2010).
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Prinsip
Prinsipnya
adalah pengambilan spesimen dengan metode tusukan vena, dimana jarum diarahkan
30° dan disesuaikan arah pada pembuluh vena mediana cubiti (bagian pangkal siku) serta
posisi jarum menghadap keatas, dengan menggunakan jarum spuit 3
cc/ml dan Vacumtainer 3 ml.
Pembendungan pembuluh darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan
dengan mudah dapat ditusuk sehingga didapatkan sempel darah.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan
dalam praktikum ini antara lain adalah :
-
Touniquet
-
Jarum 23 G
-
Spuit/Syringe 3 cc/ml
-
Needle 23 G
-
Sarung Tangan
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang
digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah :
-
Alkohol 70%
-
Kapas Steril dengan alkohol 70%
-
Kapas Kering Bulat
-
Plester
3.3 Cara Kerja
Dalam praktikum ini cara
kerja harus harus sesuai dengan prosedur kerja seorang flebotomy antara lain :
1.
Persiapan
Isi
Formulir
permintaan
-
Nama pasien
lengkap
-
Jenis
kelamin, Usia
-
Alamat, No
telp, No Hp
-
Dokter yang
meminta
-
Tanggal / Jam
pengambilan
-
Jenis tes
-
Nama
pengambil bahan
-
No MR
-
Ruang
Persiapan
Punksi
-
Pilih Tabung vacum yang sesuai
-
Beri label pada tabung
-
Persiapkan alat dan bahan sebelum punksi
Prosedur Higiene
-
Cuci Tangan
-
Gunakan sarung Tangan
Strategi Komunikasi
-
Mengucapkan salam
-
Melakukan pendekatan secara profesional
-
Melakukan wawancara utk konfirmasi data
pasien secara singkat dan lengkap
-
Memberi penjelasan tentang tujuan dan proses
pengambilan bahan pemeriksaan
-
Memberi penyuluhan kesehatan
-
Mengucapkan terimakasih.
2.
Persiapan Pasien
-
Dalam keadaan tenang, rilek dan kooperatif
-
Diberi motivasi : sakit sedikit, proses cepat
-
Apakah perlu puasa
3.
Posisi Pasien
Duduk
atau berbaring dengan nyaman
-
Pada posisi duduk lengan diletakkan di atas meja
atau tempat tidur, dapat menggunakan bantal untuk memberikan posisi nyaman
-
Pada posisi berbaring lengan diulurkan lurus dari
bahu sampai pergelangan tangan
-
Idealnya posisi pasien saat pengambilan sampel darah
harus dicatat
-
Perbedaan posisi dapat mempengaruhi hasil
4.
Pemilihan daerah
Punksi Vena
-
Vena yang tepat umtuk pengambilan darah :
·
vena mediana cubiti
(terbaik)
·
vena cephalica
·
vena basilica
(besar, elastis, bentuk lurus dan
rangsang sakit kurang)
-
Vena pada ekstremitas bawah tidak dianjurkan karena
sering menimbulkan komplikasi
5.
Pemasangan
Touniquet
-
2-3 inchi di atas vena yang akan dipungsi (5-10 cm/
4–5 jari di atas vena yang akan dipungsi)
-
Pemasangan jangan terlalu kencang
-
Pemasangan tidak lebih dari 1 menit
-
Bila pungsi vena tertunda, sebaiknya dilepas
terlebih dulu dan dipasang kembali sebelum dilakukan pungsi
6.
Desinfeksi daerah
Punksi
-
Menggunakan kapas atau kasa yang mengandung alkohol
70 %
-
Cara pembersihan harus diperhatikan
-
Ditunggu sampai alkohol kering sebelum dilakukan pungsi
7.
Pengambilan Darah
Vena menggunakan Spuit/Syringe 3 ml
-
Pegang spuit menggunakan tangan kanan
-
Periksa jarum, pegang spuit dengan tangan kanan dan
ujung telunjuk pada pangkal jarum
-
Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari
kiri di atas pembuluh darah supaya pembuluh darah tidak bergerak
-
Kedalaman jarum masuk pembuluh darah
sekitar 1
– 1,5 cm
-
Tusukkan ujung jarum pada vena yang dikehendaki
dengan sudut 15-30 derajat dan posisi jarum
menghadap keatas.
-
Bila darah sudah tampak mengalir kedalam spuit,
fiksasilah
-
Lepas torniquet segera setelah darah mengalir, lalu
isi spuit sejumlah yang dikehendaki.
-
Letakkan kapas kering pada tempat pungsi, jarum
ditarik pelan-pelan, pasien disuruh menekan kapas dalam beberapa menit
-
Lepaskan jarum dari sempritnya dan alirkan kedalam
tabung yang tersedia melalui dindingnya
8.
Pengambilan Darah
Vena menggunakan Vacutainer
-
Pegang
jarum pada bagian tutup yang berwarna dengan satu tangan, kemudian putar dan
lepaskan bagian berwarna putih dengan tangan lainnya
-
Pasangkan
jarum pada holder, biarkan tutup yang berwarna tetap pada jarum
-
Bila
posisi pungsi telah siap, lepaskan tutup jarum yang berwarna. Lakukanlah pungsi
vena seperti biasa
-
Masukkan
tabung ke holder. Tempatkan jari telunjuk dan tengah pada pinggiran holder dan
ibu jari pada dasar tabung mendorong tabung sampai ujung holder
-
Lepaskan
tourniquet saat darah mulai mengalir ke tabung
-
Bila
kevakuman habis maka pengaliran darah akan terhenti secara otomatis
(Ratnaningsih 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Anomim 2010. Pengertian Darah Vena.http://www.wikipedia.com.
Diakses
tanggal 26 Desember 2010.
Anomim 2010. Pengertian Darah Manusia.http://www.wikipedia.com.
Diakses
tanggal 26
Desember 2010.
Anonim. 2009. Cara Pengambilan,
Penyimpanan dan Pengiriman Specimen.
http://www.scribd.com.
Diakses pada tanggal 26
Desember 2010.
Anonim 1996. Pemeriksaan laboratorium
Alimul Hidayat,A.Aziz,Uliyah,Musrifatul,2004,Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia,Jakarta:EGC
Rikawati,2010.Kompetensi Profesional
Flebotomi.Samarinda:Analis Group
Ratnaningsih,2009.Bagian
patologi Klinik Fak.Kedokteran UGM.Flebotomi.
Jogjakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar